Membahas mengenai depresi tentu akan sangat panjang karena ruang lingkupnya yang luas. Depresi memang gangguan dalam jiwa seseorang yang cukup rumit jika harus dijabarkan. Bahkan di Indonesia baru saja terjadi kasus di bulan Desember 2021 ini tentang seorang gadis bernama Novia Widyasari Rahayu yang bunuh diri diduga karena terlalu banyak depresi yang dideritanya. Tentu berita ini sangat menyedihkan dan pilu. Lalu bagaimana sebenarnya depresi bisa separah itu? Melalui ilmupenting.com mari bersama-sama belajar memahami apa itu Depresi.
Pengertian Depresi
Depresi adalah ganggual mood, mental yang mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang. Hal ini ditandai dengan kesedihan yang terus-menerus dan kurangnya minat atau kesenangan dalam kegiatan yang sebelumnya bermanfaat atau menyenangkan, serta kemarahan memuncak yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Depresi juga dapat mengganggu tidur dan nafsu makan, akibatnya sering terjadi kelelahan dan konsentrasi yang buruk.
Efek depresi bisa bertahan lama atau berulang dan secara dramatis dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan yang bermanfaat. Meskipun depresi dan kesedihan memiliki beberapa ciri yang sama, depresi berbeda dari kesedihan yang dirasakan setelah kehilangan orang yang dicintai atau kesedihan yang dirasakan setelah peristiwa kehidupan yang traumatis.
Depresi biasanya melibatkan kebencian pada diri sendiri atau hilangnya harga diri, sedangkan kesedihan biasanya tidak. Masing-masing orang mengalami depresi dengan cara yang berbeda-beda. Depresi dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari Anda, yang mengakibatkan hilangnya waktu, produktivitas yang menurun. Bahkan juga dapat mempengaruhi kesehatan hubungan dan beberapa kondisi kesehatan kronis.
Beberapa kondisi yang dapat bertambah buruk diakibatkan dari depresi diantaranya :
- radang sendi
- asma
- penyakit kardiovaskular
- kanker
- diabetes
- kegemukan
Penting untuk disadari bahwa terkadang merasa sedih adalah bagian normal dari kehidupan. Peristiwa menyedihkan dan menjengkelkan terjadi pada semua orang. Tetapi jika Anda merasa sedih atau putus asa terlalu sering dan berlebihan, Anda bisa merasakan depresi. Depresi dianggap sebagai kondisi medis serius yang dapat memburuk tanpa perawatan yang tepat.
Tanda-tanda dan Gejala Umum Depresi
Depresi bisa lebih dari kesedihan dan mempengaruhi suasana hati. Bahkan pada kasus depresi berat dapat terjadi beberapa gejala. Namun tidak semua orang depresi mengalami gejala yang sama. Gejala dapat bervariasi dalam tingkat keparahan, seberapa sering terjadi, dan berapa lama berlangsung. Beberapa tanda dan gejala depresi antara lain :
- merasa sedih, cemas, atau “kosong”
- merasa putus asa, tidak berharga, dan pesimis
- banyak menangis
- merasa terganggu, kesal, atau marah
- kehilangan minat pada hobi dan minat yang pernah Anda nikmati
- penurunan energi atau kelelahan
- kesulitan berkonsentrasi, mengingat, atau membuat keputusan
- bergerak atau berbicara lebih lambat
- kesulitan tidur, bangun pagi, atau tidur berlebihan
- nafsu makan atau perubahan berat badan
- sakit fisik kronis tanpa penyebab yang jelas yang tidak membaik dengan pengobatan (sakit kepala, sakit atau nyeri, masalah pencernaan, kram)
- pikiran tentang kematian, bunuh diri, menyakiti diri sendiri, atau upaya bunuh diri
Gejala depresi yang dialami setiap orang baik wanita, pria, remaja, orang tua, bahkan anak-anak dapat berbeda.
Gangguan Depresi Mayor
Gangguan depresi mayor (MDD) merupakan salah satu jenis depresi yang lebih parah atau istilah lain lebih sering dikenal depresi berat. Gangguan depresi ini biasanya ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, dan tidak berharga yang terjadi terus-menerus dan tidak dapat hilang dengan sendirinya.
Untuk didiagnosis dengan depresi klinis, Anda harus mengalami lima atau lebih gejala berikut selama periode 2 minggu:
- merasa tertekan hampir sepanjang hari
- kehilangan minat pada sebagian besar aktivitas rutin
- penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan
- banyak tidur atau tidak bisa tidur
- pemikiran atau gerakan yang melambat
- kelelahan atau energi rendah hampir setiap hari
- perasaan tidak berharga atau bersalah
- kehilangan konsentrasi atau keragu-raguan
- pikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri.
Cara Menghilangkan Depresi
Untuk menghilangkan depresi yang mungkin sudah terlanjur terjadi, beberapa hal dapat dilakukan secara alami selain dari pengobatan dokter diantaranya :
1. Olahraga
Olahraga tidak harus dilakukan di tempat layanan olahraga. Anda dapat berolahraga ringan di lingkungan rumah. Lakukan kegiatan olahraga minimal 30 menit aktifitas fisik selama 3 sampai 5 kali dalam satu minggu. Olahraga dapat meningkatkan produksi endorfin tubuh Anda, yaitu hormon yang meningkatkan suasana hati Anda.
2. Hindari alkohol dan penggunaan zak adiktif lainnya
Minum alkohol atau menyalahgunakan zat adiktif dapat membuat Anda merasa lebih baik untuk sementara waktu. Namun dalam jangka panjang, zat-zat tersebut dapat memperburuk gejala depresi dan kecemasan. Maka hindarilah mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
3. Menjaga diri
Anda juga dapat memperbaiki gejala depresi dengan merawat diri sendiri. Kalau istilah kerennya si “self healing“. Menjaga kewarasan diri termasuk banyak tidur, makan makanan yang sehat, menghindari orang dan lingkungan yang negatif, dan berpartisipasi dalam kegiatan yang menyenangkan serta bermanfaat. Tidak ada salahnya juga untuk sesekali pergi berlibur melihat alam, tempat wisata.
4. Beri batasan pada diri sendiri
Pelajari cara menetapkan batas kemampuan diri. Merasa kewalahan dapat memperburuk gejala kecemasan dan depresi. Menetapkan batasan dalam kehidupan profesional dan pribadi Anda dapat membantu Anda merasa lebih baik.
5. Konsumsi suplemen dan vitamin
Beberapa suplemen yang memiliki manfaat positif untuk mengurangi gejala depresi diantaranya :
- S-adenosil-L-metionin (SAMe)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini dapat meredakan gejala depresi. Efeknya paling baik terlihat pada orang yang memakai SSRI. Namun, hasil penelitian ini tidak konklusif dan masih memerlukan penelitian lebih lanjut. - 5-hidroksitriptofan (5-HTP)
5-HTP dapat meningkatkan kadar serotonin di otak, yang dapat meredakan gejala depresi. Tubuh Anda membuat bahan kimia ini saat Anda mengonsumsi triptofan, bahan penyusun protein. Namun, masih diperlukan lebih banyak studi dan penelitian untuk membuktikannya. - Asam lemak omega-3
Lemak esensial ini penting untuk perkembangan saraf dan kesehatan otak. Mengkonsumsi suplemen omega-3 dapat membantu mengurangi gejala depresi. Namun, ada beberapa bukti yang bertentangan dan penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Lebih baik selalu konsultasikan dengan dokter ketika Anda akan memilih suplemen. Karena dokter memiliki pengetahuan yang lebih pasti dan mungkin mereka dapat menemukan dampak postifi dan negatif pada masing-masing suplemen.
Selain suplemen, vitamin juga sangat penting pada setiap manusia. Baik itu yang sehat maupun yang sedang sakit. Penelitian menunjukan ada 2 vitamin yang baik untuk mengurangi gejala depresi yaitu :
- Vitamin B: B-12 dan B-6 sangat penting untuk kesehatan otak. Ketika kadar vitamin B Anda rendah, risiko Anda terkena depresi mungkin lebih tinggi.
- Vitamin D: Kadang-kadang disebut vitamin sinar matahari, vitamin D penting untuk kesehatan otak, jantung, dan tulang. Mungkin ada hubungan antara kekurangan vitamin D dan depresi, tetapi untuk memastikan kembali masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Meski depresi bisa bersifat sementara, tidak ada salahnya untuk memahami tentang depresi agar dapat lebih waspada menjaga kesehatan jiwa untuk terhindar dari depresi yang membahayakan. Jika Anda merupakan seseorang yang sudah terlanjur mengalami depresi dalam kurun waktu lama, jangan menyerah untuk melakukan pengobatan! Bicarakan selalu dengan dokter profesional kesehatan kepercayaan Anda.